Untukmu yang berkhianat...
“Sebuah hubungan yang
diawali dari pengkhianatan, meski kelak mereka berjodoh jalannya akan tetap
berliku, hingga yang dikhianati memaafkan”
jadi bersabarlah untuk kalian, hingga saya memaafkan, karena saya hanyalah
manusia.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata: "Jika seorang wanita menangis karena disakiti oleh pria, maka
setiap langkah pria tersebut dikutuk oleh para malaikat"
tapi tenanglah, saya tidak menangisimu lagi, karena saya tidak ingin setiap
langkahmu dikutuk para malaikat. Saya ingin setiap langkahmu diridhai Tuhan. Bagaimanapun
saya pernah berdosa mencintaimu dengan cara yang salah.
Halo kamu, yang saya cintai bertahun-tahun lamanya.
Terimakasih telah berkhianat.
Terimakasih telah berkhianat, karenanya saya menyadari
bahwa hati manusia sangatlah lemah.
Terimakasih telah berkhianat, karenanya saya menyadari
tidak ada cinta yang lebih besar dari cinta Tuhan.
Terimakasih telah berkhianat, karenanya saya menyadari apa
yang selama ini kita lakukan adalah kesalahan, tidak ada dosa terindah.
Terimakasih telah berkhianat, karenanya saya menyadari
cinta yang selama ini saya yakini hanyalah semu, kebahagiaan yang selama ini
saya rasakan hanyalah sesaat.
Terimakasih telah berkhianat, karenanya saya menyadari
betapa selama ini saya terlalu jauh dengan Tuhan. Terlalu sibuk dengan duniawi
sehingga saya lupa ada kehidupan setelah kematian.
Terimakasih telah berkhianat, karenanya saya menyadari
kamu tidaklah pantas menjadi imam dihidup saya . Memimpin kehidupan dan membawa saya menuju surga.
Terimakasih telah berkhianat, karenanya saya menyadari
saya masih belum siap jika kematian menjemput saya. Dikhianati manusia saja
bisa sesakit ini, tidak bisa saya bayangkan jika Tuhan meninggalkan saya.
Terimakasih telah berkhianat, karenanya saya menyadari
saya belumlah pantas menjadi penghuni surga.
Terimakasih telah berkhianat, karena pengkhianatan yang
kamu lakukan mengubah kehidupan saya menjadi lebih baik, mendekatkan saya
kepada Tuhan. Terimakasih telah berkhianat.
Namun, saya tetaplah manusia, meski saya berterimakasih
karena kamu telah berkhianat, saya masih terlalu berat memaafkan, maaf. Percayalah atas
izin Tuhan, saya sedang belajar untuk memaafkan. Merelakanmu dan mendoakan yang
terbaik untukmu. Sekali lagi terimakasih telah berkhianat, karenamu saya tidak
lagi harus menghabiskan waktu saya dengan sia-sia.
Untukmu yang pernah saya cintai bertahun-tahun lamanya,
tidak akan ada lagi cinta yang salah, karena saya berhenti melakukannya.
Terimakasih telah berkhianat.....
0 komentar:
Posting Komentar